Kisah wanita
sholiha seperti Rabi’ah,pada zaman dahulu banyak sekali dijumpai.Ada sebagian
ulama yang mengatakan,bahwa ada seorang lelaki tukang besi.Dia sering memasukan
tangannya ke dalam api dan mengeluarkan besi yang menyala-nyala apinya.Namun
dia tidak mersakan panasnya api.Lalu ada seorang lelaki lain yang datang
kepadanya,untuk membuktikan kebenran berita tersebut.Lelaki itu lalu menanyakan
kepada tukang besi kebenaran berita yang pernah didengarnya.Setelah melihat dan
menyatakan apa yang didengarnya,lalu dia menunggu hingga pekerjaan tukang besi
itu selesai.Setelah selesai,dia mengucapkan selamat kepada tukang besi,dan si
tukang besipun membalasnya.Lelaki itu lalu berkata:”Wahai tukang besi,aku ingin
sekali menjadi tamumu malam ini.”Jawab tukang besi:”Baiklah,Saya senang
sekali.Dan engkau akan Saya hormati sebagai tamu.”Kemudian lelaki itu diajak
pulang ke rumah tukang besi itu Ternyata dia tidak melakukan ibadah kecuali
shalat fardu dan tidur hingga subuh.Lelaki itu berkata dalam hati: .”Barangkali
tukang besi itu menutupi ihwalnya
kepadaku malam ini.”Lelaki itu lalu beniat untuk beramalam satu malam
lagi.Ternyata tukang besi itu masih seperti biasa.Tidak menambah ibadahnya
kecuali shalat fardhu.Selanjutnya lelaki itu berkata kepada tukang besi:”Wahai
Saudaraku,Aku telah mendengar bahwa engkau diberi keistimewaan oleh Allah.Dan
aku pun melihat sendiri keistimewaan itu.Setelah kenyataan yang ada,aku menjadi
termenung.Karena aku tidak melihat banyak amal yang engkau lakukan.Engkau tidak
beramal selain shalat Fardhu.Dari mana engkau memperoleh keistimewaan
(kemuliaan) memegang besi yang dibakar tidak merasakan panasya api?”Tukang besi
itu lalu menjawab:”Wahai saudaraku,aku ini mempunyai cerita yang aneh dan
perkara yang jarang terjadi.Yakni Saya mempunyai tetangga yang cantik.Saya
sangat mencintainya.Berkali-kali wanita itu saya pegangi,tetapi tidak pernah
berhasil.Karena dia memagari dirinya dengan memelihara kehormatan diri.Lalu
pada suatu waktu timbul paceklik (kesulitan makan).Para manusia umumnya
lesu.Suatu hari Saya sedang duduk santai di rumah.Tiba-tiba ada seseorang
mengetuk pintu.Saya pun keluar,sambil berkata:”Siapa di luar?”Tiba-tiba wanita
cantik itu berdiri di pintu,seraya berkata:”Wahai saudaraku,Aku sangat
lapar.Apakah anda dapat memberi makan padaku
karena Allah?”Jawabku:”Aku tidak dapat memberikan makan padamu,kecuali jika
engkau menyerahkan dirimu kepadaku.Apakah anda tidak tahu apa yang berada
didalam hatiku.Apakah kamu tidak tahu kalau aku sangat mencintaimu?”Sahut
wanita itu:”Aku memilih mati daripada durhaka kepada Allah.”Wanita itu lalu
kembali ke rumahnya.Setelah dua hari dia kembali padaku,dan mengatakan untuk
meminta makan seperti dahulu.Lalu saya jawab seperti jawaban yang lalu.Kemudian
wanita itu masuk dan duduk di dalam rumah dalam kondisi rusak tubuhnya,hampir
mati.Setelah saya meletakkan makanan di mukanya,maka matanya mencucurkan air
mata,seraya berkata:”Apa mkanana ini,karena Allah?”Jawabku:”Tidak,syaratnya
anda harus menyerahkan diri anda kepadaku.”Wanita itu berdiri dan sama sekali
tidak mau makan.Dia terus pulang.Pergi dari sisiku menuju rumahnya.Selang dua
hari,dia kembali lagi mengetuk pintu.Suaranya terputus-putus karena sangat
lapar,dan punggunya sangat lemah.Dia berkata:”Wahai Saudaraku,aku telah
berupaya.Tapi,tidak bias datang kepada seseorang kecuali kepadamu.Apakah engkau
dapat memeberiku makanan karena Allah?”Jawabku:”Bisa,jika kamu menyerahkan
dirimu kepadaku.”Wanita itu lalu menundukkan kepalanya sebentar,terus memasuki
rumah dan duduk.Ketika itu saya tidak mempunyai makanan yang masak.Kemudian
Saya berdiri menyalakan api untuk memasak makanan untuk wanita tadi.Setelah
makanan itu saya letakkan di hadapannya,belas kasihan Allah menemui diriku.Saya
berkata dalam hati:”Celaka Engkau,wahai diriku!Wanita itu kurang akalnya,kurang
agamanya,tidak memakan sesuatu yang bukan miliknya.Dia berulangkali datang ke
rumahku karena sakit kelaparan.Tetapi dirimu tidak mau mneghentikan perbuatan
maksiat kepada Allah subhananhu wata’ala.”Saya lalu berdoa:”Ya Allah,Aku
bertaubat kepada-Mu dari perbuatan dosa yang aku lakukan.Aku tidak akan
mendekati wanita itu selama-lamanya.”Kemudian saya menjumpai wanita cantik
itu.Tetapi dia tetap tidak mau makan.Kataku kepadanya:”Makanlah,tidak usah takut-takut.sebab
makanan ini Saya berikan karena Allah.”Setelah wanita itu mendengar ucapanku,lalu dia mengangkat
kepalanya ke langit,seraya berdoa:”Ya Allah,jika lelaki itu benar dalam
ucapannya,maka semoga Engkau berkenan menyelamatkannya dari api,baik di dunia maupun
di akhirat.”Lalaki itu melanjutkan ceritanya,bahwa wanita tersebut lalu aku
tinggal makan,dan saya berdiri untuk memadamkan api.Pada waktu itu kebetulan
musim penghujan.Lalu saya menginjaki bara api,tetapi tidak merasa panas dan
tidak membakar kakiku.Kemudian saya masuk rumah,menjumpai wanita itu.Hatiku
sangat senang sekali,seraya aku katakan kepada wanita itu:”Bergerimbalah engkau
karena Allah mengabulkan doamu.”Wanita itu trus melempar suapan makanan dari
tangannya.Seketika itu dia langsung bersujud syukur kepada Allah,sambil
berdoa:”Ya Allah,Engkau telah berkenan memperlihatkan kepadaku apa yang menjadi
maksudku keapa lelaki itu.Semoga engkau berkenan mencabut nyawaku saat ini juga.Maka
Allah kemudian mencabut nyawanya,sedangkan dia dalam keadaan bersujud.Inilah
ceritaku,wahai saudaraku!Allah maha mengetahui.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar