Rabu, Oktober 19, 2011

Kisah Wanita Sholihah dan Tukang Besi



Kisah wanita sholiha seperti Rabi’ah,pada zaman dahulu banyak sekali dijumpai.Ada sebagian ulama yang mengatakan,bahwa ada seorang lelaki tukang besi.Dia sering memasukan tangannya ke dalam api dan mengeluarkan besi yang menyala-nyala apinya.Namun dia tidak mersakan panasnya api.Lalu ada seorang lelaki lain yang datang kepadanya,untuk membuktikan kebenran berita tersebut.Lelaki itu lalu menanyakan kepada tukang besi kebenaran berita yang pernah didengarnya.Setelah melihat dan menyatakan apa yang didengarnya,lalu dia menunggu hingga pekerjaan tukang besi itu selesai.Setelah selesai,dia mengucapkan selamat kepada tukang besi,dan si tukang besipun membalasnya.Lelaki itu lalu berkata:”Wahai tukang besi,aku ingin sekali menjadi tamumu malam ini.”Jawab tukang besi:”Baiklah,Saya senang sekali.Dan engkau akan Saya hormati sebagai tamu.”Kemudian lelaki itu diajak pulang ke rumah tukang besi itu Ternyata dia tidak melakukan ibadah kecuali shalat fardu dan tidur hingga subuh.Lelaki itu berkata dalam hati: .”Barangkali tukang besi itu  menutupi ihwalnya kepadaku malam ini.”Lelaki itu lalu beniat untuk beramalam satu malam lagi.Ternyata tukang besi itu masih seperti biasa.Tidak menambah ibadahnya kecuali shalat fardhu.Selanjutnya lelaki itu berkata kepada tukang besi:”Wahai Saudaraku,Aku telah mendengar bahwa engkau diberi keistimewaan oleh Allah.Dan aku pun melihat sendiri keistimewaan itu.Setelah kenyataan yang ada,aku menjadi termenung.Karena aku tidak melihat banyak amal yang engkau lakukan.Engkau tidak beramal selain shalat Fardhu.Dari mana engkau memperoleh keistimewaan (kemuliaan) memegang besi yang dibakar tidak merasakan panasya api?”Tukang besi itu lalu menjawab:”Wahai saudaraku,aku ini mempunyai cerita yang aneh dan perkara yang jarang terjadi.Yakni Saya mempunyai tetangga yang cantik.Saya sangat mencintainya.Berkali-kali wanita itu saya pegangi,tetapi tidak pernah berhasil.Karena dia memagari dirinya dengan memelihara kehormatan diri.Lalu pada suatu waktu timbul paceklik (kesulitan makan).Para manusia umumnya lesu.Suatu hari Saya sedang duduk santai di rumah.Tiba-tiba ada seseorang mengetuk pintu.Saya pun keluar,sambil berkata:”Siapa di luar?”Tiba-tiba wanita cantik itu berdiri di pintu,seraya berkata:”Wahai saudaraku,Aku sangat lapar.Apakah anda dapat memberi  makan padaku karena Allah?”Jawabku:”Aku tidak dapat memberikan makan padamu,kecuali jika engkau menyerahkan dirimu kepadaku.Apakah anda tidak tahu apa yang berada didalam hatiku.Apakah kamu tidak tahu kalau aku sangat mencintaimu?”Sahut wanita itu:”Aku memilih mati daripada durhaka kepada Allah.”Wanita itu lalu kembali ke rumahnya.Setelah dua hari dia kembali padaku,dan mengatakan untuk meminta makan seperti dahulu.Lalu saya jawab seperti jawaban yang lalu.Kemudian wanita itu masuk dan duduk di dalam rumah dalam kondisi rusak tubuhnya,hampir mati.Setelah saya meletakkan makanan di mukanya,maka matanya mencucurkan air mata,seraya berkata:”Apa mkanana ini,karena Allah?”Jawabku:”Tidak,syaratnya anda harus menyerahkan diri anda kepadaku.”Wanita itu berdiri dan sama sekali tidak mau makan.Dia terus pulang.Pergi dari sisiku menuju rumahnya.Selang dua hari,dia kembali lagi mengetuk pintu.Suaranya terputus-putus karena sangat lapar,dan punggunya sangat lemah.Dia berkata:”Wahai Saudaraku,aku telah berupaya.Tapi,tidak bias datang kepada seseorang kecuali kepadamu.Apakah engkau dapat memeberiku makanan karena Allah?”Jawabku:”Bisa,jika kamu menyerahkan dirimu kepadaku.”Wanita itu lalu menundukkan kepalanya sebentar,terus memasuki rumah dan duduk.Ketika itu saya tidak mempunyai makanan yang masak.Kemudian Saya berdiri menyalakan api untuk memasak makanan untuk wanita tadi.Setelah makanan itu saya letakkan di hadapannya,belas kasihan Allah menemui diriku.Saya berkata dalam hati:”Celaka Engkau,wahai diriku!Wanita itu kurang akalnya,kurang agamanya,tidak memakan sesuatu yang bukan miliknya.Dia berulangkali datang ke rumahku karena sakit kelaparan.Tetapi dirimu tidak mau mneghentikan perbuatan maksiat kepada Allah subhananhu wata’ala.”Saya lalu berdoa:”Ya Allah,Aku bertaubat kepada-Mu dari perbuatan dosa yang aku lakukan.Aku tidak akan mendekati wanita itu selama-lamanya.”Kemudian saya menjumpai wanita cantik itu.Tetapi dia tetap tidak mau makan.Kataku kepadanya:”Makanlah,tidak usah takut-takut.sebab makanan ini Saya berikan karena Allah.”Setelah wanita itu  mendengar ucapanku,lalu dia mengangkat kepalanya ke langit,seraya berdoa:”Ya Allah,jika lelaki itu benar dalam ucapannya,maka semoga Engkau berkenan menyelamatkannya dari api,baik di dunia maupun di akhirat.”Lalaki itu melanjutkan ceritanya,bahwa wanita tersebut lalu aku tinggal makan,dan saya berdiri untuk memadamkan api.Pada waktu itu kebetulan musim penghujan.Lalu saya menginjaki bara api,tetapi tidak merasa panas dan tidak membakar kakiku.Kemudian saya masuk rumah,menjumpai wanita itu.Hatiku sangat senang sekali,seraya aku katakan kepada wanita itu:”Bergerimbalah engkau karena Allah mengabulkan doamu.”Wanita itu trus melempar suapan makanan dari tangannya.Seketika itu dia langsung bersujud syukur kepada Allah,sambil berdoa:”Ya Allah,Engkau telah berkenan memperlihatkan kepadaku apa yang menjadi maksudku keapa lelaki itu.Semoga engkau berkenan mencabut nyawaku saat ini juga.Maka Allah kemudian mencabut nyawanya,sedangkan dia dalam keadaan bersujud.Inilah ceritaku,wahai saudaraku!Allah maha mengetahui.”

Tidak ada komentar: