Rabu, Oktober 19, 2011

Kisah Dua Lelaki Saleh



Alkisah,ada seorang lelaki saleh mepunyai saudara yang saleh pula.Suatu hari dia bermaksud mengunjungi saudaranya tersebut.Setelah sampai di rumah saudaranya,dia mengetuk pintu.Dari balik pintu istri orang saleh tersebut berkata:”Siapa yang datang?”Jawabnya:”Aku,saudara suamimu.Aku datang untuk berkunjung kepada suamimu.”Sahut wanita itu:”Dia pergi ke hutan mencari kayu.Dan aku berharap semoga Allah tidak mengembalikan dia ke rumah ini.”Kemudian wanita itu melanjutkan kata-katanya,yang berisikan cacian serta hinaan kepada suaminya.Di tengah-tengah wanita itu sedang memakim suaminya,tiba-tiba sang suami datang dengan membawa sebongkok kayu yang ditaruh di atas punggung harimau.Kemudian kayu tersebut diturunkan,sambil dia berkata kepada sang harimau:”Kembalilah kamu.Semoga Allah memberkatimu.”Kemudian mempersilahkan saudaranya itu masuk ke dalam rumah.Setelah mengucapkan salam dan memberikan kabar kegembiraan,segeralah dia berpamitan.Dia mersa kagum atas kesabaran saudaranya kepada istrinya.Sebab dia tidak menjawab cacian dan hinaan istrinya,walau hanya sepatah kata.

Setahun telah berlalu.Dan si saleh itu berkunjung kembali ke rumah saudaranya.Diketuk pintu rumah,seperti ketika berkunjung yang pertama kali.Kemudian terdengar suara seorang wanita dari yang balik pertama kali.Kemudian terdengar suara seorang wanita dari balik pintu:”Siapakah yang datang?”Si saleh menjawab:”Aku,saudara suamimu.Aku datang untuk berkunjung kepada suamimu.”Sahut wanita itu:”Oh,begitu.Silahkan masuk.”Kemudian wanita itu mempersilahkan duduk kepada tamu suaminya,dan memberitahujkan bahwa suaminya baru keluar mencari kayu bakar.Tidak selang beberapa lama suaminya pun datang dengan memanggul kayu di atas punggungnya.Kemudian disambutnya sang tamu dengan penuh kehangatan,dan perbincanganpun berlangsung cukup mesra.Setelah si saleh mau pulang dia sempat bertanya tentang istrinya setahun yang lalu,serta harimau yang kini sudah tidak menyertainya lagi.Jawabnya:”Wahai sadaraku,istriku yang jelek ucapannya itu kini telah mati.Aku selalu sabar menghadapi serbuan cacian dan omelan yang ditunjukkan kepadaku.Sehingga Allah berkenan menundukan harimau itu kepadaku.Sementara kini,yang ada padaku adalah istri yang shaliha.Aku sangat bahagia berada di sampingnya,sehingga harimau itu kini telah pergi dariku.Sehingga aku harus membawa kayu bakar sendirian di atas punggungku.Sebab aku telah mendapatkan kedamaian serta kebahagiaan dari istriku yang shalihah ini.

Tidak ada komentar: