Sabtu, Januari 16, 2010

Kristen murtadin Tebar Teror Lewat sms

Seorang penginjil berkreasi membuat teka-teki ketuhanan Yesus dengan
memperalat ayat-ayat Al-Qur’an. Teka-teki ini disebarkan melalui SMS yang
berbunyi: ”Siapa yg bisa terkemuka di akherat, selain Tuhan? Jwb Mhd adl: Isa
Almasih/Jrslmt (3:45), krn itu pengikut Isa di atas orang kafir (3:55)!” [dikirim dari
nomor +6281553482xxx tanggal 12 April 2007 pukul 22:50].

Teka-teki tersebut dikirim berulang kali kepada para pengurus FAKTA. Pengasuh
rubrik ini menjawab bahwa pertanyaan yang serupa sudah pernah diulas di Sabili
beberapa tahun yang lalu. Bila dia ingin tahu jawabannya, Tim FAKTA akan
mengirimkan foto copy edisi yang dimaksud ke alamat yang jelas. Tapi penginjil
yang enggan menyebutkan nama dan alamat jelas itu malah menuduh FAKTA
sebagai orang yang asbun dan telmi (telat mikir).
Karena pertanyaan serupa juga beredar dalam bentuk selebaran di berbagai
daerah, maka pada edisi ini Tim FAKTA kembali menjawab pertanyaan penginjil
dengan jawaban model lain.

Pembuat teka-teki ini sudah menyimpulkan bahwa Nabi Isa (Yesus) adalah
orang yang paling terkemuka di akhirat karena dia adalah tuhan dan juruselamat.
Hal ini karena pengaruh pemahaman terhadap Bibel yang menyatakan bahwa
Yesus telah diberi kekuasaan di sorga dan di bumi: ”Yesus mendekati mereka
dan berkata: "Kepadaku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi”
(Matius 28:18).
Sayangnya, keabsahan ayat ini diragukan oleh banyak teolog, karena Injil Matius
pasal 28 berakhir sampai pada ayat 15. Sedangkan lima ayat berikutnya, yaitu
Matius 28:16-20 adalah ayat-ayat yang sisipan ditambahkan oleh Gereja di
kemudian hari.
Hugh J. Schonfield, nominator pemenang Hadiah Nobel tahun 1959,
mengatakan sebagai berikut:
“This (Matthew 28: 15) would appear to be the end of the Gospel (of Matthew).
What follows (Matthew 28: 16-20) from the nature of what is said, would then be
a latter addition” (The Original New Testament, hlm. 124).
(Ayat ini [Matius 28: 15] nampak sebagai penutup Injil [Matius]. Dengan
demikian, ayat-ayat selanjutnya [Matius 28: 16-20], dari kandungan isinya,
nampak sebagai [ayat-ayat] yang baru ditambahkan kemudian).
Robert Funk, Professor Ilmu Perjanjian Baru dari Universitas Harvard,
berkomentar:
“The great commission in Matthew 28: 18-20 have been created by the individual
evangelist... reflect the evangelist idea of launching a world mission of the
church. Jesus probably had no idea of launching a world mission and certainly
was not the institution builder. (It is) not reflect direct instruction from Jesus” (The
Five Gospels, The search for the Authentic Words of Jesus, hlm. 127).
(Perintah utama dalam Matius 28: 18-20…. diciptakan oleh para penginjil....
memperlihatkan ide untuk menyebarkan ajaran Kristen ke seluruh dunia. Yesus
sangat mungkin tidak memiliki ide untuk mengajarkan ajarannya ke seluruh
dunia dan (Yesus) sudah pasti bukan pendiri lembaga ini (agama Kristen). (Ayat
ini) tidak menggambarkan perintah yang diucapkan Yesus).
Kembali ke masalah teka-teki penginjil. Dengan gaya enteng-entengan, teka-teki
tersebut bisa dijawab secara tekstual bahwa yang terkemuka di sisi Allah (di
akhirat) itu bukan hanya Nabi Isa saja. Nabi Musa juga dinyatakan sebagai orang
yang terkemuka di sisi Allah.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadi seperti orang-orang
yang menyakiti Musa. Maka Allah membersihkannya dari tuduhan-tuduhan yang
mereka katakan. Dan adalah dia (Musa) seorang yang mempunyai kedudukan
terhormat (terkemuka/wajiihan) di sisi Allah” (Qs. Al-Ahzab 69).
Adanya kata ”wajihan” yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi
”terkemuka” atau ”terhormat” pada surat Ali Imran 45, tidak bisa diartikan bahwa
hanya Nabi Isa saja yang terkemuka di akhirat. Dalam bahasa Indonesia, awalan
”ter” pada kedua kata ini tidak bermakna ”paling” (superlative). Hal ini berbeda
dengan awalan ”ter” yang berarti paling adalah kata terbesar (akbar), terbaik
(ahsan), terkuat (aqwa), dlsb.
Surat Ali Imran 45 selengkapnya berbunyi: “(Ingatlah), ketika Malaikat berkata:
“Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran
seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) dari pada-Nya,
namanya Al-Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di
akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah)”.
Ayat yang mengabarkan tentang berita kelahiran Nabi Isa AS ini, secara tidak
langsung menolak doktrin Kristen tentang ketuhanan Yesus. Karena salah satu
karakteristik Tuhan adalah tidak melahirkan dan tidak dilahirkan (Qs. Al-Ikhlas 3).
Yesus tidak layak disebut Tuhan karena dia adalah makhluk yang dilahirkan
manusia (Qs. Maryam 19-33, Injil Matius 1:8-25).
Kemudian penginjil menyimpulkan surat Ali Imran 55 menyatakan bahwa para
pengikut Nabi Isa di atas orang kafir. Selengkapnya, ayat yang dimaksud adalah
demikian:
”(Ingatlah), ketika Allah berfirman: ”Hai Isa, sesungguhnya Aku akan
menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku
serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orangorang
yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat.
Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan diantaramu
tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya.”
Memang benar, jaminan dan janji Allah untuk membersihkan Nabi Isa dari orangorang
kafir dan menjadikan para pengikutnya di atas orang-orang kafir. Para
pengikut Nabi Isa yang dipilih Allah itu senantiasa berpegang teguh kepada
ajaran Nabi Isa, antara lain:
Pertama, ajarannya berlaku khusus untuk bani Israel (Qs. az-Zukhruf 59, Ash-
Shaff 6; bdk. Matius 10:5-6, Matius 15:24); kedua, mengakui kenabian
Muhammad SAW sebagai nabi terakhir yang kedatangannya telah dinubuatkan
oleh Nabi Isa (Qs. Ash-Shaff 6, bdk: Injil Yohanes 16: 7-14); ketiga, menyangkal
doktrin bahwa Yesus adalah penjelmaan Allah, sebab Yesus tidak pernah
mengajarkannya (Qs. Al-Ma`idah 116-117, bdk: Injil Yohanes 17: 3), dll.
Merekalah orang yang diangkat Allah di atas orang kafir. Namun perlu diketahui
bahwa salah satu golongan orang kafir adalah Ahli Kitab (Yahudi dan Kristen),
sesuai dengan ayat: ”Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan
orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di
dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk” (Qs. Al-Bayyinah 6).
Umat Kristen disebut kafir Ahli Kitab karena mereka menjadikan Nabi Isa
sebagai Tuhan (Qs. Al-Ma`idah 72-73). Derajat pengikut setia Nabi Isa (kaum
Hawariyyun) diangkat oleh Allah di atas derajat orang-orang kafir yang
menjadikan Nabi Isa sebagai Tuhan. Jika umat Kristen menjadikan Nabi Isa
sebagai Tuhan, maka para pengikut setia Nabi Isa diangkat Allah di atas orang
Kristen.

Tidak ada komentar: